Pulau Enggano dalam Keheningan Terisolasi dan Kelangkaan Pangan

 


Maria Meilany| Baskom Online| 12 April 2025

Pulau Enggano terdapat di samudera hindia dan masuk kedalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.ini merupakan pulau yang memiliki banyak kenarekaragaman hayati tetapi sekarang pulau ini terisolir dikarenakan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai sejak januari 2025. 

Kondisi terkini 
Selama beberapa minggu terakhir, lalu lintas laut ke Engano telah terhambat BAAI akibat endapan lumpur di pelabuhan Pulau Baai. Umumnya, kapal yang mengangkut penumpang dan memenuhi kebutuhan dasar tidak akan berhasil Ini menyebabkan Kapal Feri Pulo Telo yang mengangkut penumpang, BBM, dan sembako ke pulau tersebut berhenti total dan sebaliknya. Pendangkalan ini semakain parah dan ahkirnya tidak mampu keluar dari dermaga Pulau Baai akibat sedimentasi pasir. Amli Kaitora, salah seorang warga Pulau Enggano, mengungkapkan bahwa Kapal Feri Pulo Telo yang biasa melayani angkutan barang dan penumpang sejak satu minggu terakhir tak bisa berlayar akibat sedimentasi pasir yang parah di kolam pelabuhan. Amli mengkhawatirkan jika dalam satu bulan alur dangkal tidak lekas dikeruk, maka Pulau Enggano terancam terisolasi dengan kekurangan pasokan bahan pokok serta BBM. "Apabila tak ada kapal yang bisa berlayar lebih dari 1,5 bulan, maka bisa dipastikan warga Pulau Enggano bisa terisolasi dengan ketiadaan BBM dan sembako," sebut dia. Hal ini mengakibatkan kurangnya bahan baku dan mendorong kenaikan harga barang. Contohnya, harga bawang sudah mencapai Rp 70.000 per kilogram dan minyak makan Rp 26.000 per liter untuk telur tidak ada di pasaran. 

Pengaruh Sosial dan Ekonomi 
Krisis ini berimbas tidak hanya pada ketersediaan makanan, tetapi juga pada layanan pendidikan dan kesehatan. Sejumlah siswa dan guru yang terjebak di luar pulau tidak dapat ikut serta dalam kegiatan mengajar atau belajar. Kondisi ini menimbulkan kecemasan mengenai keberlangsungan membesarkan anak-anak di pulau tersebut. 
Wanita di Pulau Engagano adalah kelompok yang paling terdampak karena mereka biasanya memikul tanggung jawab atas kekurangan dalam kebutuhan keluarga. Dalam mengatasi krisis ini, peningkatan harga klip staple berperan dalam menambah beban mental dan emosional.

Tanggapan pemerintah 
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengecam PT Pelindo II akibat penanganan yang lambat terhadap Sungai Port. Ia menegaskan bahwa transparansi dalam proses emisi aliran teluk sangat penting dan meminta agar pemerintah pusat segera menangani isu ini. 
Langkah-langkah mitigasi 
Ketua Serikat Administrasi Daerah Pribumi Nusantara (AMAN) juga menegaskan pentingnya tindakan segera untuk menjamin keberlangsungan hidup komunitas adat di pulau tersebut. Mereka menginginkan pemerintah untuk mengevaluasi rencana batas kerugian agar kebutuhan masyarakat fundamental tetap terjaga selama krisis transportasi. 

Pulau Enggano kini berada dalam situasi darurat akibat terbatasnya akses transportasi laut. Dalam situasi yang sulit, individu menghadapi kesulitan besar untuk memenuhi kebutuhan fundamental mereka. Untuk menghadapi situasi ini dan menghindari dampak lebih lanjut pada kehidupan masyarakat, tindakan cepat diperlukan dari pemerintah.

Sc: Kompas.com

Email Facebook Google Twitter

HIMIKOM

Admin & Editor

Himikomunib.org adalah website Himikom ( himpunan mahasiswa ilmu komunikasi ) universitas Bengkulu

0 comments:

Post a Comment