Tabot adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap Tahun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut tahun baru islam. Bengkulu adalah salah satu festival budaya yang paling khas dan menarik di Indonesia. Berlangsung di kota Bengkulu, Sumatra, festival ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan manifestasi dari warisan budaya dan spiritual yang mendalam.
ASAL USUL DAN
SEJARAH
Tabot
berasal dari bahasa Arab yang berarti "peti" atau "keranda".
Festival ini adalah representasi dari peringatan Syiah atas kematian cucu Nabi
Muhammad, Hasan dan Husain, yang dikenal sebagai peristiwa Karbala. Meskipun
demikian, Tabot di Bengkulu memiliki adaptasi lokal yang unik, dengan kombinasi
elemen Islam dan budaya setempat.
PELAKSANAAN
TABOT
Festival
Tabot biasanya berlangsung selama sepuluh hari, mulai dari tanggal 1 hingga 10
Muharram dalam kalender Hijriah. Selama festival ini, masyarakat Bengkulu
mengadakan berbagai kegiatan seperti prosesi tabot, pentas seni, dan
pertunjukan tradisional. Prosesi tabot melibatkan pembuatan keranda dari kayu
yang dihias dengan berbagai ornamen, kemudian diarak keliling kota. Aktivitas
ini diikuti oleh ribuan warga dan pengunjung yang turut menyaksikan dan merayakan.
MAKNA FESTIVAL
TABOT
Tabot
bukan hanya sekedar festival, tetapi juga merupakan simbol dari nilai-nilai
perjuangan dan kesetiaan. Prosesi dan perayaan ini mencerminkan semangat
perjuangan dan pengorbanan, serta merupakan cara bagi masyarakat untuk memperingati
dan menghormati sejarah serta leluhur mereka.
PENGARUH BUDAYA
LOKAL
Selain
aspek religiusnya, Tabot Bengkulu juga menunjukkan bagaimana budaya lokal
mempengaruhi festival ini. Misalnya, ornamen tabot sering kali dihias dengan
motif dan warna yang khas dari kebudayaan Bengkulu. Hal ini menciptakan
perpaduan antara tradisi Islam dan elemen budaya lokal yang unik, Festival
Tabot Bengkulu adalah contoh cemerlang bagaimana warisan budaya dan spiritual
dapat dipelihara dan dirayakan dengan penuh semangat. Dengan kekayaan sejarah,
keunikan budaya, dan dampak positifnya, tidak hanya menjadi kebanggaan lokal,
tetapi juga merupakan magnet yang menarik perhatian pengunjung dari seluruh
dunia.
Sc: Penerbit Samudra Biru, Kompas.com
0 comments:
Post a Comment