Topan Super Yagi, yang melanda pada Sabtu sore membawa kecepatan angin hingga 149 kilometer per jam. Badai ini tidak hanya menyebabkan kerugian jiwa, tetapi juga membuat lebih dari 3 juta orang di Vietnam utara tanpa akses listrik.
Selain itu, lahan pertanian hampir 116.192 hektar juga mengalami kerusakan parah, yang berpotensi mengganggu pasokan beras dan buah-buahan di negara tersebut.
Setelah badai melanda, ratusan penerbangan dari dan ke Vietnam terpaksa dibatalkan karena empat bandara utama ditutup. Hal ini tentu saja menambah kesulitan bagi banyak orang yang berusaha untuk kembali ke rumah atau melanjutkan perjalanan mereka. Tidak hanya itu, topan ini juga memicu tanah longsor dan banjir, yang semakin memperburuk keadaan di beberapa daerah, terutama di provinsi pegunungan Lao Cai
Korban tewas amukan Topan Super Yagi di Vietnam terus bertambah. Hingga Selasa (10/9/2024) malam, 127 orang tewas dan 764 lainnya luka.
Departemen Pencegahan Bencana Alam Kementerian Pertanian Vietnam mengungkap, sebanyak 54 orang masih dinyatakan hilang. Sebagian besar hilang akibat tanah longsor serta terbawa banjir.
Meskipun topan telah melemah sejak Senin lalu, dampak yang ditimbulkan masih mematikan, yakni banjir dan tanah longsor.
Kantor berita VNA melaporkan, daerah paling terdampak topan juga mengalami peningkatan kasus serangan ular berbisa serta penyebaran penyakit menular disebabkan oleh air kotor.
Beberapa wilayah terparah yang diterjang Topan Super Yagi adalah Provinsi Quang Ninh, Hai Duong, Thai Binh serta Kota Haiphong dan Hanoi. Selain itu dampak Topan Yagi di Provinsi Hoa Binh menyebabkan tanah longsor.
Debit air beberapa sungai di Vietnam utara naik ke tingkat yang mengkhawatirkan. Di Ibu Kota Hanoi, ratusan orang harus dievakuasi dari daerah pesisir akibat luapan Sungai Merah.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh pada Senin dan Selasa kemarin mengunjungi daerah-daerah yang porak-poranda untuk mengecek langsung situasi serta upaya pemulihan.
Topan Yagi disebut-sebut sebagai badai terkuat yang menghantam Vietnam sejak 30 tahun terakhir. Badai menguat menjadi topan super pada Kamis lalu sebelum menerjang daratan China selatan pada Jumat kemudian Vietnam keesokan harinya.
Topan yang membawa angin dengan kecepatan 118 hingga 145 km per jam itu terlebih dulu menghantam pesisir Vietnam yakni di Quang Ninh dan Haiphong sejak Sabtu. Sehari sebelumnya topan bergerak dari Provinsi Hainan, China.
Angin kencang menghancurkan ribuan rumah, menumbangkan ribuan pohon dan tiang listrik yang dampaknya memadamkan aliran untuk 1,5 juta orang.
Sc: inews
0 comments:
Post a Comment