WARGA TRANS LAPINDO BENGKULU UTARA MENGELUHKAN KONDISI JALAN YANG MEMPRIHATINKAN

HIMIKOM

Pemandangan miris dan menyedihkan kembali terlihat di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 

Ini terjadi setelah sejumlah video yang memperlihatkan warga di dusun Trans Lapindo Desa Muara Santan Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara.

Beramai-ramai menguras genangan air yang menutup akses jalan utama masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian dan kehidupan sehari-hari. 

Aksi menguras air di jalan terpaksa dilakukan, mengingat akses jalan berlumpur yang terhubung dari Desa Tanjung Muara, Kecamatan Pinang Raya-Trans Lapindo-Desa Kinal Jaya itu. 

Dipenuhi oleh genangan air hingga menyulitkan seluruh kendaraan yang melintas di sepanjang wilayah tersebut sehingga aktivitas mobilisasi nyaris lumpuh total.

"Tinggal masukan bibit ikan lele jalan di Trans Lapindo," begitu caption video warga menguras air di jalan yang diunggah oleh akun Facebook (FB) atas nama @Slamet Santoso, dikutip Radar Utara, Kamis, 9 Mei 2024.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kades Muara Santan, Hosen Basri, enggan berkomentar terlalu jauh terkait informasi yang menyita perhatian publik khususnya di dunia maya itu.

Hosen hanya mengatakan kepada masyarakatnya, untuk bersabar sembari menunggu janji dari pemerintah daerah untuk membangun akses jalan di wilayah desanya tersebut.

Pemkab Bengkulu Utara berulang-ulang berjanji, akan menuntaskan pembangunan jalan dari Tanjung Muara, Trans Lapindo hingga Kinal Jaya pada TA 2024 ini. 

Hanya saja, sampai pertengahan TA 2024 saat ini, pemerintah belum memberikan sinyal atau tanda-tanda apapun untuk merealisasikan janjinya tersebut. 

Soal Pembangunan Jalan Trans Lapindo, Camat Pastikan Tahun Ini Direalisasikan

Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, S.Pd memastikan, penanganan terhadap kerusakan infrastruktur jalan di Dusun Trans Lapindo, Desa Muara Santan, Kecamatan Napal Putih. Akan direalisasikan oleh Pemkab Bengkulu Utara pada tahun 2024 ini. 

Pembangunan kata Camat, akan dimulai dari jalan poros Desa Tanjung Muara, Kecamatan Pinang Raya.

"Pembangunan jalan ke Trans Lapindo akan dilaksanakan tahun ini dan dimulai dari sambungan aspal lama dari Desa Tanjung Muara," ungkap Camat, Selasa, 11 Juni 2024.

Akan tetapi, lanjut Camat, anggaran yang dialokasikan oleh Pemkab Bengkulu Utara di tahun ini belum mampu untuk menuntaskan pembangunan jalan sekaligus hingga ke Kinal Jaya.

"Akan dibangun dalam bentuk aspal hotmix. Untuk volumenya kita belum tahu persis tapi Pemkab Bengkulu Utara akan mengusahakan pembangunan jalan yang akan dibiayai lewat APBD murni tahun ini akan sampai di tengah pemukiman masyarakat di dusun Trans Lapindo," pungkasnya.

"Kekurangannya, Insya Allah akan dilanjutkan di tahun berikutnya sampai tuntas ke Desa Kinal Jaya," demikian Camat.

Sc: radar utara

FESTIVAL KHAS PROVINSI BENGKULU DALAM MENYAMBUT BULAN MUHARAM

HIMIKOM

Commers nggak terasa bentar lagi  di Bengkulu bakalan ada tabut nih, kira-kira apa sih tabut itu, yuk simak informasi menariknya.

Provinsi Bengkulu memiliki tradisi khusus dalam menyambut tahun baru Islam, yakni Tabut atau disebut juga sebagai Tabot. Tradisi turun temurun tersebut masih dilestarikan hingga saat ini dalam bentuk festival.

Festival Tabut merupakan tradisi tahunan masyarakat Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah yang jatuh pada 1 Muharram, seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. Tradisi Tabut adalah tradisi turun temurun yang masih dilestarikan oleh warga Bengkulu hingga saat ini. Rangkaian Fastival Tabut ini digelar pada 1 hingga 10 Muharram, berdasarkan kalender Islam. Sejarah Festival Tabut pertama kali digelar di Bengkulu pada 1685 oleh Syeh Burhanuddin, yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id. Imam Senggolo adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Bengkulu, kemudian menikah dengan wanita asli Bengkulu

Keturunan Imam Senggolo ini dikenal sebagai keluarga Tabut atau keluarga Tabot. Tradisi Tabut diturunkan dari generasi ke generasi dalam Keluarga Kerukunan Tabut (KKT). Festival Tabut merupakan perpaduan antara wisata budaya dan religi dari Bengkulu. Gelaran festival selama 10 hari ini mampu menggerakkan ekonomi masyarakat Bengkulu lantaran turut mengikutsertakan UMKM.

MAKNA FESTIVAL TABUT 

Selain menyambut tahun baru Islam, tradisi ini juga digelar untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib dalam perang. Makna Tabut juga tercermin pada seluruh rangkaian upacaranya, yakni doa ucapan syukur atas berkah selama setahun ke belakang serta memohon keselamatan untuk tahun yang akan datang.

RANGKAIAN FESTIVAL TABUT

Ada sejumlah rangkaian dalam Festival Tabut Bengkulu yang berlangsung dari 1 hingga 10 Muharram. Setiap rangkaian tersebut memiliki makna masing-masing.

Ritual Tabut mempunyai sembilan tahapan, yaitu 

1. Mengambik Tanah

2. Duduk Penja

3. Menjara

4. Meradai

5. Arak Penja 

6. Arak Sorban

7. Gham

8. Arak 

9. Tabot Tebuang

Mengenal Beberapa Festival Unik di Yogyakarta

HIMIKOM

    Yogyakarta, siapa sih yang nggak tahu sama kota ini. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota seringkali dikunjungi oleh wisatawan baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri. Kota Yogyakarta ini memiliki kebudayaan yang unik hingga membuat para wisatawan ingin mengunjungi kota ini hanya untuk menyaksikan beberapa kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta. Salah satu kebudayaan yang ada di Kota Yogyakarta ini juga dikemas dalam bentuk festival. Nah commers, apa aja sih festival-festival yang ada di Yogyakarta? Beberapa festival-festival unik di Yogyakarta yang sudah dirangkum sama baskom nih, berikut penjelasannya: 

1. Festival Sekaten Jogja

    Festival Sekaten atau yang biasa dikenal dengan sebutan Sekatenan merupakan salah satu perayaan tahunan yang sudah ada sejak zaman keratin terdahulu. Festival ini adalah sebuah tradisi yang ada di Kota Yogyakarta untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sebelum perayaan sekaten ini dimulai, biasanya dilakukan upacara adat arak-arakan prajurit dan abdi dalem keraton yang membawa sebuah gunungan berisi hasil panen. Upacara arak-arakan ini disebut sebagai Grebeg. Di festival ini juga menjual beberapa produk sehingga kita bisa menikmati festival sambil berbelanja.

2. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

    Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau yang biasa dikenal sebagai PBTY merupakan acara tahunan yang diadakan di Yogyakarta untuk merayakan Imlek sebagai bentuk toleransi karena banyak masyarakat Tionghoa yang menetap di Yogyakarta. Dalam festival ini, kita dapat menyaksikan berbagai hiburan dengan latarbelakang Tionghoa seperti atraksi barongsai, pameran budaya, dan karnaval kirab budaya. Tak hanya bisa menyaksikan berbagai hiburan, dalam festival ini juga disuguhi beberapa kuliner-kuliner termasuk kuliner khas Tionghoa.

3. Festival Kesenian Yogyakarta 

    Festival Kesenian Yogyakarta merupakan salah satu festival yang paling ditunggu oleh masyarakat Yogyakarta. Festival ini tak kalah serunya dengan Festival Sekaten Yogyakarta. Festival ini rutin diadakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta setiap tahunnya sejak tahun 1988. Dalam festival ini terdapat atraksi budaya, pertunjukan seni tradisional, pagelaran seni modern, hingga pameran barang-barang antik dan makanan-makanan unik yang menarik perhatian.  

4. Prambanan Jazz Festival

    Di Yogyakarta juga sering terdapat festival music, salah satu festivalnya adalah Prambanan Jazz Festival. Festival ini merupakan salah satu festival yang paling ditunggu oleh banyak kalangan setiap tahunnya. Festival ini diadakan di Candi Prambanan yang terletak di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Jogja. Dalam festival ini, kita dapat memanjakan telinga kita dengan alunan musik jazz dari musisi lokal bahkan musisi internasional. Selain menikmati alunan musik jazz, kita juga dapat menikmati pemandangan indah Candi Prambanan di malam hari.  

5. Pasar Kangen Yogyakarta

    Pasar Kangen Yogyakarta adalah sebuah acara tahunan yang diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Festival ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai elemen budaya khas Yogyakarta termasuk kuliner. Daalam festival ini, kita dapat menikmati kegiatan-kegiatan lokal seperti membatik, pameran lukisan, pertunjukan wayang, dan terdapat bazar makanan khas daerah. Festival diadakan sebagai sebuah acara untuk mengobati rasa rindu akan suasana Yogyakarta tempo dulu.

PENEMUAN MAYAT, PRIA TERGANTUNG DI FLYOVER CIMINDI

HIMIKOM

Warga dan pengendara di sekitar Flyover Cimindi dikejutkan oleh penemuan jasad seorang pria tergantung di tepi jembatan, Jumat (28/6). Kejadian ini sontak menjadi pusat perhatian dan menarik kerumunan massa di lokasi.

Pagi itu, sekitar pukul 05.30 WIB, tubuh seorang pria yang mengenakan sweater abu-abu kehitaman terlihat menjuntai di tepi Flyover Cimindi dengan leher terikat tali. Hendra, seorang pengemudi ojek berusia 56 tahun, menjadi salah satu saksi mata pertama yang melihat jasad tersebut. 

"Awalnya lihat sudah menggelantung, terus saya foto. Kondisi waktu itu masih sepi, saya sebarkan ke grup WhatsApp," ungkap Hendra.

Ia menambahkan bahwa mata dan mulut pria tersebut tertutup lakban hitam. Hendra tidak berani mendekat lagi hingga warga mulai berkerumun dan polisi datang untuk melakukan evakuasi.

"Tadi terlihat di mulut sama matanya itu tertutup lakban warna hitam. Ya setelah itu jadi ramai," lanjutnya.

Setelah menerima laporan dari masyarakat, petugas dari Polrestabes Bandung dan Polres Cimahi segera menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan petugas pemadam kebakaran dan berlangsung cukup dramatis. Jasad pria di Flyover Cimindi tersebut akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung untuk dilakukan autopsi.

Berdasarkan pemeriksaan awal bersama tim Inafis Polrestabes Bandung, ungkap Ano, ditemukan satu fakta yakni pada tubuh pria tergantung tersebut tidak ditemukan adanya luka bekas penganiayaan.

Penemuan mayat pria tanpa identitas ini menyebabkan kemacetan di sekitar Flyover Cimindi. Pasalnya, daerah tersebut merupakan jalur perlintasan padat yang menghubungkan Kota Bandung dan Kota Cimahi. Banyak warga yang melintas di lokasi kejadian sehingga menambah kemacetan.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa tim Inafis Polrestabes Bandung sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sebelum tewas gantung diri di Flyover Cimindi perbatasan Kota Bandung dan Cimahi, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, menulis surat wasiat. Korban menulis minta diantar ke RS I karena orang tuanya bekerja di rumah sakit itu.

"Tolong anterin ke RS IXXXXXXXX. Orang tua saya kerja di sana. AN Bpk XXXXX XXXXX & Ibu XXXXX XXXXXXX"Surat wasiat yang ditulis di atas selembar kertas kardus tersebut ditemukan di dekat lokasi korban tergantung. Di samping surat wasiat itu, ditemukan pula lakban hitam.Namun, polisi mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sc: Bapera news