Tantangan Masalah Kesehatan Mental Di Era Digital
oleh : Putri Apriliani
Kesehatan mental (mental health) adalah keadaan dimana seseorang merasa benar-
benar baik, dapat mewujudkan potensi dirinya, dapat menahan tekanan nyata dalam
berbagai situasi, dapat bekerja secara produktif dan berpartisipasi secara langsung.
Kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendesak dalam kehidupan modern, terutama
dengan berkembangnya teknologi digital. Era digital memasuki Revolusi Industri 4.0, dunia
industri baru yang bersifat global. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan era digital
membawa dampak yang besar. Berbicara era 4.0, sudah ada era baru yang disebut era 5.0
(Society 5.0) yang fokus pada komponen manusia sehingga era ini tak hanya membawa
banyak kemudahan dan peluang, namun juga membawa tantangan baru bagi kesehatan
mental seseorang. Dalam artikel ini, saya mengeksplorasi dampak era digital terhadap
kesehatan mental, tantangan yang muncul, dan solusi yang dapat diambil. Di era digital
yang berkembang pesat, kesehatan mental menjadi topik yang semakin mendapat perhatian.
Teknologi modern membawa banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, namun juga
membawa tantangan baru bagi kesehatan mental.
Salah satu dampak positif era digital adalah kemudahan akses informasi dan layanan
kesehatan mental secara online. Individu dapat dengan mudah menemukan informasi,
sumber daya pendukung, dan bahkan pengobatan secara online. Di sisi lain, paparan
informasi tidak sehat atau negatif secara berlebihan di media sosial dapat berdampak buruk
pada kesehatan mental. Sebagai bagian integral dari era digital, media sosial memiliki
dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental. Membandingkan diri sendiri dengan
orang lain di atas panggung sering kali menimbulkan perasaan rendah diri dan
ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Standar kecantikan dan kesempurnaan yang terlihat di
media sosial dapat menimbulkan kecemasan dan depresi pada sebagian orang.
Penting bagi kita untuk mengembangkan kesadaran digital yang sehat. Mengelola
waktu pemakaian perangkat, menetapkan batasan di media sosial, dan menghindari paparan
konten berbahaya adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental di era digital.
Menyerap momen offline, mengembangkan hobi di luar dunia digital, dan menjaga
interaksi sosial di dunia nyata juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan. Selain
itu, literasi media dan pendidikan kesehatan mental harus ditingkatkan, terutama di
kalangan generasi muda. Mereka perlu memahami bagaimana mencari informasi yang
dapat memberikan manfaat positif dan bagaimana mengenali tanda-tanda kesehatan mental
pada diri sendiri dan orang lain.
Di era yang semakin digital, peran orang tua, pendidik dan masyarakat dalam
mendukung kesehatan mental sangatlah penting. Semua pihak harus bekerja sama untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional dan psikologis yang
sehat sambil mengajarkan cara-cara efektif untuk berinteraksi dengan teknologi.
Beberapa tantangan yang muncul dengan berkembangnya zaman terutama bagi kesehatan
mental, meliputi :
1. Ketergantungan Teknologi
Masyarakat saat ini cenderung terjebak dalam penggunaan teknologi seperti
smartphone dan media sosial yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Kecanduan ini dapat menyebabkan kecemasan, stres dan depresi karena perbandingan
sosial, pencarian validasi di internet dan informasi yang berlebihan dan seringkali informasi
yang berlebihan.
Solusi: Pengaturan penggunaan teknologi. Penting untuk mengelola penggunaan teknologi
secara bijak. Menetapkan batasan waktu dan menghindari penggunaan berlebihan dapat
membantu mengurangi efek negatif. Keseimbangan yang diperlukan dapat dicapai dengan
mengetahui kapan harus “log out” dari media sosial dan fokus pada aktivitas nyata.
2. Cyberbullying dan SMS
Era digital menghadirkan risiko pelecehan dan penghinaan secara online melalui pesan
teks. Kegiatan tersebut dapat merusak harga diri dan kesehatan mental seseorang, terutama
di kalangan generasi muda yang kurang beruntung.
Solusi: Kesadaran dan Pendidikan Langkah-langkah penting termasuk meningkatkan
kesadaran akan dampak negatif dari cyberbullying dan SMS serta mendidik masyarakat,
terutama anak-anak dan remaja, tentang pentingnya membicarakan pengalaman online yang
tidak menyenangkan. Pendidikan pencegahan dan bela diri di dunia digital juga harus
digalakkan.
3. Perbandingan Sosial dan Citra Tubuh
Media sosial sering kali memuat gambar-gambar yang diubah secara digital dan
idealisasi tubuh yang tidak realistis. Hal ini dapat memicu perasaan rendah diri,
ketidakpuasan tubuh, dan gangguan makan.
Solusi: Literasi Media dan Kepositifan Tubuh. Langkah pertama adalah membantu
masyarakat memahami bahwa gambar yang diposting di media sosial mungkin tidak
mencerminkan kenyataan. Mempromosikan gerakan tubuh positif dan literasi media dapat
membantu menciptakan citra tubuh dan diri Anda sendiri yang lebih realistis dan positif.
4. Isolasi sosial
Meskipun teknologi memungkinkan adanya konektivitas global, ironisnya era digital
juga dapat memicu isolasi sosial. Mengandalkan komunikasi online dapat mengurangi
interaksi pribadi yang penting untuk kesehatan mental yang baik.
Solusi: Interaksi fisik dan dukungan kesehatan mental secara online. Mengutamakan
interaksi sosial langsung itu penting. Namun, era digital juga menawarkan platform
dukungan kesehatan mental online seperti terapi online dan kelompok dukungan virtual.
Dengan menggabungkan keduanya, Anda mendapatkan keseimbangan yang lebih baik.
5. Konten Berbahaya
Paparan konten berbahaya atau merugikan di internet dapat memiliki dampak serius
pada kesehatan mental seseorang. Konten semacam itu bisa memicu perasaan cemas, stres,
atau bahkan menyebabkan depresi. Bahaya utamanya adalah bahwa paparan tak terduga
atau tidak diinginkan terhadap konten tersebut dapat mengganggu pikiran dan emosi
dengan cepat.
Solusi: Menjaga privasi dan keamanan online dengan mengaktifkan pengaturan privasi di
media sosial dan hindari mengklik tautan atau mengikuti sumber yang meragukan.
Selanjutnya mempertimbangkan untuk menginstal perangkat lunak keamanan yang baik
dan menggunakan fitur pemfilteran pada beberapa platform. Jika menemukan konten
berbahaya, harap laporkan atau hindari memublikasikannya ulang. Terakhir, mempelajari
keterampilan penting literasi digital dan penilaian konten akan membantu Anda
menghindari paparan konten berbahaya.
6. Gangguan Tidur
Penggunaan gadget dan perangkat elektronik secara berlebihan di malam hari dapat
mengganggu ritme sirkadian tubuh kita. Cahaya biru yang dipancarkan layar dapat
menekan produksi melatonin, hormon tidur alami tubuh kita. Sehingga penggunaan
berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur dan memperburuk kualitas tidur. Jika Anda
ingin memastikan tidur malam yang nyenyak, penting untuk mengurangi paparan cahaya
biru sebelum tidur, misalnya dengan mengaktifkan mode malam di perangkat Anda atau
menghindari layar elektronik sebelum tidur.
Soluai : Menjaga waktu tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman
dan gelap, menghindari kafein dan gawai sebelum tidur, serta berolahraga secara teratur
namun tidak terlalu dekat dengan waktu tidur. Jika masalah tidur terus berlanjut,
pertimbangkan untuk menemui dokter.
Dari beberapa contoh tantangan dan solusi yang sudah dipaparkan, terdapat berbagai
tantangan lain yang dapat memicu kesehatan mental di era digital saat ini. Secara
keseluruhan, kesehatan mental di era digital menghadapi tantangan nyata. Namun, dengan
kesadaran, edukasi, dan bimbingan yang tepat, masyarakat dapat tetap menjaga
kewarasannya saat berpartisipasi dalam dunia digital yang semakin terhubung. Hanya
dengan pendekatan holistik kita dapat memaksimalkan manfaat teknologi modern tanpa
mengorbankan kesejahteraan mental. Dalam menghadapi berbagai tantangan di era digital
saat ini sangat diperlukan kesadaran diri dari tiap individu dalam menyikapi perkembangan
zaman, serta keikutsertaan masyarakat terutama keluarga dalam mengawasi dan
membimbing generasi milenial agar seimbang dalam memperhatikan kesehatan mental.
0 comments:
Post a Comment