Communication
Cinematography Community, atau lebih dikenal mahasiswa dengan sebutan COMMA, kembali mengadakan acara
pemutaran dan diskusi film. Terdapat dua genre
film dengan isu sosial yang diputar dalam acara ini. Pertama, film bergenre dokumenter dengan judul “Sisa-Sisa Kehidupan”, dan film kedua bergenre fiksi yang berjudul “Binder” .Dua film yang ditayangkan
tersebut, merupakan hasil produksi Comma tahun
ini. Acara tersebut digelar pada 18 desember 2015, di salah satu kedai yang
berada tak jauh dari kampus Universitas Bengkulu.
Pemutaran film tersebut, dihadiri puluhan mahasiswa
Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik Universitas Bengkulu. Selain itu, hadir pula
beberapa komunitas film indie Bengkulu yang hadir menyampaikan kritikan
terhadap hasil karya Comma yang
ditayangkan.
Seluruh yang hadir pada malam itu, mengapresiasi karya
Comma karena telah mengangkat isu
sosial menjadi materi utama dalam sajian film mereka. Seperti film sisa-sisa
kehidupan yang bergenre dokumenter. Dalam film tersebut, Comma mengulik kesadaran masyarakat tentang kepedulian terhadap penanganan sampah yang
masih rendah. Sama halnya dengan film sisa-sisa kehidupan, film kedua produksi
comma yang berjudul binder turut mendapat apresiasi cukup tinggi dari para
penonton.
Rhidho Adhityo selaku Jendral Comma 2015 mengungkapkan, ingin menyebarkan pesan moral kepada
masyarakat melalui film yang dapat diterima oleh semua kalangan. “Semangat kami
menghasilkan karya adalah untuk menyadarkan kepada masyarakat bahwa ada
masalah-masalah sosial yang tidak disadari namun berdampak besar.”
Sementara itu, salah satu penonton yang juga menjabat
sebagai ketua badan penyiaran himpunan mahasiswa ilmu komunikasi universitas
Bengkulu, Danu hardi mengungkapkan. Film yang ditampilkan sudah mewakili
permasalahan yang dialami masyarakat, khususnya mahasiswa saat ini. “Materi
film ini ya sudah mewakili isu-isu sosial yang sebenarnya menurut saya. Cuma
saja, masyarakat khususnya mahasiswa belum menyadari masalah yang timbul dari
hal sepele tersebut.” Lebih lanjut ia berharap, comma dapat menghasilkan
kembali karya-karya yang menggugah kesadaran sosial.
Sukses dengan acara tersebut, Comma berusaha akan kembali menghasilkan karya-karya film bernafas sosial
yang lahir dari keresahan masyarakat saat ini. “Yaa kita berusaha akan terus
menghasilkan karya film yang tetap mengangkat isu-isu sosial, sama seperti dua
film yang telah kami hasilkan sebelumnya.”
0 comments:
Post a Comment