Anak Malang yang
Menyusui Orang Tuanya
Oleh:
SUTRISNO – D1E012024
SUTRISNO – D1E012024
Mungkin tak hanya sebutan malang saja yang bisa
diberi untuk seorang anak yang biasa selalu terlihat dikeramaian massa ini.
Lebih dari kata malang mungkin bisa menggambarkan betapa kasihannya hidup
seorang anak yang menderita hidrosefalus
ini tampak sedang meminta belas kasih dengan menerima recehan dari orang-orang
yang berlalu-lalang. Tanpa dibayangkan saja sungguh sudah begitu ironisnya
beban mental dan beban fisik yang diderita anak malang ini.
Ia kerap terlihat di sela-sela lorong pintu masuk
antara PTM dan Mega Mall Bengkulu, duduk setengah tidur diatas kursi roda usang
dan disiapkan ember sebagai wadah menampung uang pemberian orang-orang yang
lewat didepannya. Tak tahu apa yang dipikirkan kedua orangtuanya sampai hati
menjual dan mempertontonkan kelainan fisik sang buah hati kepada orang banyak
hanya demi sekedar materi belaka.
Dibilang bisu tidak, dibilang gagap juga tidak,
lantas gerangan apa yang membuat anak ini selalu diam tanpa perlawanan
diperlakukan seperti itu oleh orangtuanya? Apakah sebuah tindak kekerasan yang
mengancam anak ini untuk terus menutup mulut dan membiarkan sebegitu seenaknya sang
orangtua memperlakukannya?
Kemudian sosok orangtua seperti apakah mereka yang
rela mengobral kekurangan dari buah hatinya yang seusianya seharusnya bermain
dan bercanda dengan teman-temannya? Mungkin
penyebab dari perlakuan didasari rasa malu orangtua karena menilai apa yang
dialami buah hatinya merupakan aib.
Seharusnya orangtua merasa prihatin terhadap buah
hatinya yang berkebutuhan khusus tersebut, tak lantas orangtua berperilaku
deskriminatif dan tidak manusiawi mengetahui buah hatinya berbeda dari
anak-anak yang lain pada umumnya. Jika kita juga berkebutuhan khusus dalam segi
ekonomi, seharusnya kita tetap memegang prinsip tangan diatas lebih baik
daripada tangan dibawah.
Ini cermin lebar juga untuk kita resapi makna dan
filosofinya, anak adalah buah hati. Seperti apa buah hati kita itu tetap
titipan dari Yang Maha Esa. Anak adalah sebuah anugrah yang bahkan hukum di
negara kita pun turut melindunginya. Jadi jangan sampai menjadi orangtua yang
durhaka terhadap anaknya bahkan menjual kekurangannya lalu minta disusui
olehnya.