Peran Media Massa dalam Membentuk
Perubahan Sosial dan Pembangunan Masyarakat
Disusun oleh:
SUTRISNO –
D1E012024
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang
dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang
semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun
dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan.
Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain
bisa bersifat implicit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin
secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya
untuk memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi
untuk merubah orang lain dan memecahkan masalah.
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan
evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para
jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk
memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh
manfaat dari padanya. Terdapat urutan yang sistematis dalam perkembangan
teknologi, diawali dengan persoalan yang diciptakan atau yang dihadapi dalam
keseharian. Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi
modal utama dalam memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan
berikutnya, temuan teknologi ini diperkenalkan kepada masyarakat dan jika
terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap
komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat
(beneficiaries) teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran
luar penerima manfaat teknologi.
Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah
yang menjadi penyebab awal (primal causal) dari kesenjangan ekonomi dan sosial.
Mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi
memiliki peluang yang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara
yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang
kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi dapat
dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial. Keadaan inilah yang
kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan teknologi hingga ke
masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya.
Bagaimana dengan media massa saat ini ?
Perang antara Amerika
Serikat dengan Spanyol pada tahun 1898, merupakan kejadian
yang didorong oleh koran yang diterbitkan oleh William Randolph Hearst. Koran
tersebut memberitakan tenggelamnya kapal perang Amerika Serikat yang bernama Maine, di Havana Harbor
merupakan ulah tentara Spanyol dengan sangat besar dan terkesan berlebihan,
sehingga perang pun tidak dapat terhindarkan (Selanjutnya ditemukan bahwa
tenggelamnya kapal perang Amerika Serikat tersebut bukanlah karena serangan
tentara Spanyol). Dari contoh diatas dapat dilihat begitu kuatnya media dalam
mendorong perubahan pikiran manusia, dengan dampak dan proses yang begitu hebat
sepeti jarum suntik (hypodermic) maupun peluru yang meluncur dengan
kecepatan tinggi. Contoh yang lebih jelas lagi ialah pidato yang dilakukan oleh
pemimpin Nazi, Adolf Hitler, melalui radio publik,
yang akhirnya menjadi faktor vital memulai Holocaust di Perang Dunia Ke II. Teori ini
mencoba menjelaskan bagaimana persuasi yang datang dari media memegang peran
penting dalam, mengubah cara manusia berpikir, bertindak, maupun berperilaku.
Pengaruh media terhadap masyarakat telah menumbuhkan
pembaharuan-pembaharuan yang cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud
perubahan ada yang ke arah negatif dan ada yang ke arah positif. Pengaruh
media tersebut berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti sifat komunikator, isi/informasi
dari media itu sendiri, serta tanggapan dari masyarakat. Sadar atau tidak sadar
masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media membujuk untuk
menggunakan suatu produk tertentu ataupun secara tidak langsung membujuk untuk
mendukung ideologi politik tertentu maupun partai tertentu.
Melalui media massa kita dapat belajar banyak hal yang bisa dijadikan
pelajaran. Berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri
maupun dalam negeri dapat diketahui dengan cepat dan mudah melalui media massa.
Hal ini karena media massa memiliki kemampuan untuk memberikan
informasi-informasi secara efektif.
Adapun peran media massa ialah: pertama, media dapat memperluas
cakrawala pemikiran. Kebanyakan orang yang hidup dalam masyarakat tradisional
menganggap media memiliki kekuatan gaib sewaktu pertama kali mengenalnya sebab
media massa dapat membuat seseorang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang
belum pernah dikunjunginya serta mengenal orang-orang yang belum pernah
ditemuinya. Media telah membantu masyarakat Negara sedang berkembang mengenal
kehidupan masyarakat lain sehingga mereka memperoleh pandangan baru dalam
hidupnya. Media massa dapat menjadi jembatan peralihan antara masyarakat
tradisional kearah masyarakat modern.
Kedua, media massa dapat memusatkan perhatian. Masyarakat
tradisional yang bergerak ke arah modern sedikit demi sedikit mulai
menggantungkan pengetahuannya pada media massa sehingga hal-hal mengenai apa
yang penting, yang berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya berasal dari
media. Akibatnya lama kelamaan masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan atau
budayanya dan menganggap budaya tersebut sebagai sesuatu yang kuno dan tidak
modern. Oleh karena itu, media massa harus bisa memutuskan dengan tepat
informasi atau rubric apa yang akan disampaikannya sebab media dapat
mempenggaruhi pola pikir masyarakat dan membangkitkan aspirasi masyarakat.
Ketiga, media massa mampu menumbuhkan aspirasi. Secara tidak
langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui siaran-siaran atau informasi yang
disampaikan media massa. Banyak hal-hal baru yang disampaikan oleh media,
misalnya dari gaya berpakaian atau potongan rambut yang membuat masyarakat
terdorong untuk melakukan atau menggunakan hal yang sama seperti yang dilihat
mereka melalui media. Hal penting yang perlu disadari dan diperhatikan bahwa
terkadang aspirasi yang berlebihan akan membawa resiko dan buruknya hal
tersebut tidak dianggap sebagai suatu kesalahan.
Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu
pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku
masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita
serta menciptakan sejumlah kebutuhan.
Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung
memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup
masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh
yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif, media
membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya
dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak
bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat
menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi
standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat,
didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media
bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa
senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan
dirinya atau merasa rendah dari yang lain.
Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa
dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan
bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup.
Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap
diri seorang firgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh
dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan
dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan
rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto,
1993:8). Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi
muda.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa
kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa,
khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi
sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari
tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi
bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat
ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993).
Dari pejelasan-penjelasan diatas, secara tersirat kehadiran media
massa telah memunculkan suatu budaya baru yang menginginkan masyarakat dapat
menyesuaikan diri terhadap budaya tersebut. Budaya ini dikenal dengan sebagai
budaya populer atau budaya pop (Sugihin, 1991). Penyesuaian sikap masyarakat
terhadap budaya populer ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam
seluruh dimensi kehidupan masyarakat dan menuntut masyarakat untuk beralih dari
masyarkat tradisional menuju ke masyarakat dengan pola hidup modern.
Pada akhirnya pihak dari media massa harus lebih memperhatikan
rubrik yang akan disajikan dan sebaiknya menyajikan rubrik yang mendidik
sehingga dapat memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/9_Teori_Dampak_Media
http://gilangbagol.blogspot.com/2012/05/media-massa-dapat-mempengaruhi.html